Liverpool Rebut Kemenangan Telak atas West Ham di Anfield

Dominasi Total The Reds di Kandang Sendiri

Liverpool FC kembali menunjukkan performa gemilang di Anfield dengan kemenangan telak 4–0 atas West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris 2025/26.
Skuad asuhan Jürgen Klopp tampil menggila sejak menit pertama, mendominasi jalannya laga dengan gaya permainan agresif khas mereka.

Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Liverpool masih sangat berbahaya di kandang sendiri, sekaligus menjaga posisi mereka di papan atas klasemen Premier League, hanya berselisih tiga poin dari Manchester City di puncak.


Babak Pertama: Awal Cepat yang Menghancurkan

Pertandingan baru berjalan tujuh menit ketika Mohamed Salah membuka keunggulan lewat tendangan penalti setelah Luis Díaz dijatuhkan di kotak terlarang.
Gol itu menjadi dorongan besar bagi Liverpool yang langsung menguasai permainan sepenuhnya.

Menit ke-22, Darwin Núñez menggandakan keunggulan melalui sepakan voli keras hasil umpan silang Trent Alexander-Arnold.
Serangan demi serangan dilancarkan The Reds tanpa henti, membuat West Ham hanya bisa bertahan di wilayah sendiri.

Sebelum babak pertama berakhir, Alexis Mac Allister memperbesar keunggulan menjadi 3–0 dengan gol indah dari luar kotak penalti, memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Salah yang ditepis kiper Alphonse Areola.

Liverpool menutup babak pertama dengan keunggulan tiga gol, dan Anfield bergemuruh penuh semangat.


Babak Kedua: Kontrol Penuh dan Gol Penutup

Di babak kedua, Liverpool tidak mengendurkan tekanan. Klopp bahkan menurunkan intensitas pressing hanya untuk menjaga ritme dan mengontrol tempo permainan.
West Ham sempat mencoba keluar dari tekanan, namun lini tengah The Reds yang dikawal Wataru Endo dan Curtis Jones terlalu disiplin untuk ditembus.

Menit ke-74, Luis Díaz mencetak gol keempat sekaligus menutup pesta gol Liverpool. Pemain asal Kolombia itu melakukan solo run dari sisi kiri, melewati dua bek lawan, dan melepaskan tembakan keras ke sudut atas gawang.

Skor 4–0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, menjadikan ini salah satu kemenangan terbesar Liverpool musim ini.


Salah dan Núñez Jadi Motor Serangan

Dua penyerang andalan Liverpool kembali menjadi pembeda.
Mohamed Salah, dengan satu gol dan satu assist, kembali menunjukkan mengapa ia masih menjadi ikon utama Anfield.
Sementara Darwin Núñez tampil matang dengan pergerakan cerdas dan efektivitas tinggi di depan gawang.

“Kami bermain dengan intensitas yang kami cintai,” ujar Salah seusai pertandingan.
“Semua orang menikmati permainan ini. Kami ingin terus menekan hingga akhir musim.”

Klopp pun memuji kedua pemainnya yang tampil disiplin dan produktif.

“Darwin dan Mo bekerja keras tidak hanya mencetak gol, tapi juga membuka ruang bagi rekan-rekan lain. Ini kemenangan tim yang sesungguhnya,” ucapnya.


Pertahanan Solid, Clean Sheet yang Berarti

Selain tajam di depan, Liverpool juga tampil sempurna di lini belakang.
Duet Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté menjaga pertahanan dengan disiplin tinggi, mematikan pergerakan Jarrod Bowen dan Michail Antonio.
Sementara kiper Alisson Becker kembali menunjukkan kelasnya dengan dua penyelamatan penting di babak pertama.

Clean sheet ini menjadi yang ke-10 bagi Liverpool musim ini, menandakan stabilitas pertahanan yang mulai terbentuk kembali setelah sempat goyah di awal tahun.


West Ham Tak Berdaya

Pelatih David Moyes harus mengakui keunggulan Liverpool secara sportif.

“Kami tidak punya jawaban malam ini. Liverpool terlalu cepat, terlalu kuat, dan terlalu agresif. Kami harus belajar dari kekalahan ini.”

Statistik memperjelas dominasi The Reds:

  • Penguasaan bola: 67% – 33%
  • Tembakan ke gawang: 12 – 2
  • Umpan sukses: 624 – 302

Klasemen dan Dampak Besar

Dengan kemenangan ini, Liverpool kini mengoleksi 59 poin dari 27 pertandingan, menempel ketat Manchester City (62 poin) dan unggul dua poin atas Arsenal (57 poin).
Sementara itu, West Ham tertahan di posisi ke-11 dengan 35 poin.

Bagi Klopp, kemenangan ini bukan sekadar tiga poin, tetapi juga momentum penting menjelang fase akhir musim.

“Kami ingin tim ini lapar di setiap pertandingan. Setiap laga di Anfield harus terasa seperti final,” tegas sang pelatih asal Jerman.


Atmosfer Anfield yang Membakar

Seperti biasa, atmosfer di Anfield memainkan peran besar.
Chant “You’ll Never Walk Alone” menggema dengan penuh emosi sebelum dan sesudah pertandingan, menciptakan suasana yang membuat lawan tampak kecil di bawah tekanan ribuan suporter fanatik.

Banyak pengamat menyebut bahwa Anfield kembali menjadi benteng yang menakutkan.
Dari 14 laga kandang musim ini, Liverpool belum terkalahkan — rekor yang membuat mereka menjadi salah satu tim dengan performa kandang terbaik di Eropa.


Kesimpulan

Kemenangan telak 4–0 atas West Ham membuktikan bahwa Liverpool masih menjadi kekuatan dominan di Premier League.
Dengan kombinasi antara intensitas, disiplin, dan semangat kolektif, The Reds tampil seperti tim juara sejati.
Jika mereka mampu menjaga performa seperti ini hingga akhir musim, bukan mustahil trofi Liga Inggris 2025/26 akan kembali ke Anfield setelah lima tahun penantian.